Disrupsi Teknologi : Pendidikan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Haii semua,, kembali lagi di blog saya. Gimana nih kabarnya? Semoga selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin..

Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang disrupsi teknologi.

    Secara umum, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa disrupsi hanya terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi. Disrupsi itu akan menggantikan teknologi lama serba fisik dengan teknologi digital yang benar-benar baru, lebih efisien, dan lebih bermanfaat. Bahkan disrupsi seakan-akan hanya masalah penggunaan aplikasi untuk membawa layanan online. Mari kita lihat lebih dekat penjelasannya di bawah ini.

Apa itu disrupsi?

   Secara bahasa, disruption artinya gangguan atau kekacauan; gangguan atau masalah yang mengganggu suatu peristiwa, aktivitas, atau proses (disturbance or problems which interrupt an event, activity, or process). Menurut KBBI, pengertian disrupsi adalah hal tercabut dari akarnya.

     Jadi, disrupsi bisa diartikan sebagai suatu fenomena atau era dimana terdapat sejumlah lompatan besar dari kondisi inovasi yang menyebabkan perubahan pada semua tatanan, sistem, dan landskap yang lama secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem yang baru.

Disrupsi Teknologi??

   Disrupsi teknologi merupakan fenomena yang mengarah pada perubahan pemahaman tradisional masyarakat dan segala aktivitasnya dalam sistem teknologi digital. Disrupsi teknologi dimaknai sebagai perubahan mendasar akibat perkembangan sistem teknologi digital dimana teknologi digital atau robot mulai menggantikan peran tenaga kerja manusia dan mulai berubah.

    Munculnya disrupsi teknologi ini telah mendorong semua aktivitas dan kegiatan manusia, selalu mengarah pada percobaan teknologi digital yang sangat pesat dan telah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, terutama perkotaan.

     Perkembangan teknologi digital yang kemudian disebut Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya penggunaan Internet of Things (IoT) yang telah merevolusi berbagai bidang kehidupan manusia.

      Contoh disrupsi sederhana yang tampak di depan mata kita adalah pembelajaran melalui media agar pelajar dan mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh materi pembelajaran dan perkuliahan di internet. Mungkin penjelasan materi yang diberikan oleh guru atau dosen akan lengkap jika diberikan di kelas.

        Mindset belajar bukan lagi tentang proses interaksi langsung antara siswa dan guru. Sebaliknya, ia telah pindah ke satu proses pencarian dari semua sumber. Gaya dan metode belajar baru di era digital ini merupakan dampak dari ketersediaan produk-produk ilmiah dan teknologi serta tren global baru. Mahasiswa era ini adalah pengguna otodidak yang sangat mengandalkan teknologi untuk melakukan aktivitas belajar sehari-hari.

      Jarak bukan menjadi masalah bagi siswa untuk belajar saat ini. Bahkan guru dan dosen juga mudah memperoleh dan menyediakan materi secara online. Kini, ada kelas pembelajaran yang terhimpun dalam grup WhatsApp. Tidak seperti dahulu, Kita perlu pergi ke perpustakaan dan toko buku untuk mencari berbagai informasi seperti referensi, artikel, dan jurnal. 

  Kehadiran akses internet memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses informasi dan konten hiburan. Kita menemukan apa yang dibawa suasana hati kita di dunia maya, tetapi pada akhirnya kita sedikit merasa kesepian. Peran itu telah digantikan oleh teknologi. Selain itu, kerentanan dan keterampilan sosial anak beresiko menurun.

          Dalam situasi ini, siswa secara otomatis akan dengan mudah berbaur dengan pusaran kebingungan. Pendidikan secara umum akhirnya berubah akibat adanya dirupsi pendidikan. Namun, internet dan media online hanyalah alat untuk belajar. Konten internet dapat mengajarkan siswa apa saja, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk membekali mereka dengan kecerdasan sosial dan emosional.

       Demikian penjelasan dan pendapat dari saya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.

Terimakasih,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh